Peradaban Sungai Gangga dan Sejarah Agama Hindu
Bangsa Arya dikenal sebagai bangsa nomaden yang sering
berkelana. Kehidupan mereka didominasi oleh kegiatan berternak daripada
bertani. Bangsa arya juga adalah bangsa yang senang mengembangkan seni berperangnya,
sehinga tak jarang dalam perkelanaannya mereka melakukan penaklukan terhadap
bangsa lain.

Peradaban bangsa Arya muncul di sungai Gangga Karena faktor
alamnya yang lebih memungkinkan untuk ditaklukan dibandingkan sungai Indus
ketika meeka mencapainya. Daerah sungai Indus saat itu telah menjadi kawasan
yang gersang dan sering terjadi banjir, hal itu disebabkan oelh ekspoitasi alam
secara besar-besaran oelh bangsa Dravida selama beberapa generasi utnuk
membangun peradaban Mohenjodaro dan Harappa.
Dari asalnya bangsa Arya telah membawa ajaran Weda yang
kemudian bersinkretisme dan berakuluturasi dengan kepercayaan dan budaya bangsa
Dravida. Perpaduan antara bangsa Arya dan bangsa Dravida kemudian akan
membentuk bangsa baru yang menamakan dirinya Bangsa Baratha, dari sanalah kita
mengenal epic Baratha dan bahkan nama itu menjadi nama resmi Negara India
hingga kini, yakni Republik Baratha.
Tahapan perkembangan agama bangsa India terbagi menjadi
beberapa fase, yakni :
1)
Weda.
Lebih menekankan kepada pembacaaan kitab-kitab Weda. Adapun
kitab Weda dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
·
Reg Weda , berisi sayir-syair pemujaan dewa-dewa.
·
Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian untuk pemujaan para
dewa.
·
Yayur Weda, memuat bacaan-bacaan yang dipergunakan untuk
keselamatan.
·
Atharwa Weda, memuat ilmu sihir untuk menghilangkan mara
bahaya.
2)
Brahmana
Lebih menekankan kepada upacara keagamaan yang memberi
sesajen atau pengorbanan bagi para Dewa. Pada fase ini dominasi kaum Brahmana
lebih besar.
3)
Upanishad.
Secara terminologi artinya duduk menghadap. Ajaran ini
merupakan bentuk perlawanan terhadap ajaran fase Brahmana dimana kaum Brahmana
memonopoli agama. Ajaran Upanishad menekankan kepada semedi atau kontemplasi
diri, salah satu bentuk ajarannya yakni Yoga.
4)
Budha
Budha adalah perkembangan dari ajaran Upanishad. Ajaran ini
dicetuskan oleh Sidarta Gautama yang merupakan seorang pangeran dari kerajaan
Kapliwastu.. Inti ajaran agama Budha adalah bahwa hidup adalah penderitaan,
penderitaan ada karena nafsu. Agar terbebas dari penderitaan maka harus
menghilangkan nafsu, yakni dengan cara menempuh 8 jalan kebenaran.dalam
ajarannya Budha tidak pernah menyentuh soal-soal ketuhanan dan lebih banyak
mengajarkan kepada falsafah kehidupan. Adapun Tuhan dalam agama Budha dikenal
dengan konsep;
Asatang – tidak berawal
Ajatang – tidak berakhir
Abutang – tidak beranak
Asamkatang – tidak diperanakan
5)
Hindu
Dewa-dewa direduksi jumlahnya. Dikenal konsep Trimurti;
tiga dalam satu.
Brahma : Dewa pencipta. Istrinya Dewi Saravasti : Dewi
Kesenian
Wisnu : Dewa pemelihara Istrinya Dewi Laksmi/ Sri : Dewi
kesuburan
Syiwa : Dewa penghancur istrinya Dewi Durga : Dewi kematian
Sumber :
Ari, Listiyani, Dwi. 2009. Sejarah
untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Pusat perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
Aizid, Rizem. 2014. Kitab Sejarah
Terlengkap Peradaban-peradaban Besar Dunia; Dari Sebelum Masehi hingga Modern.
Jogjakarta : Penerbit Laksana.
Dalal, Anita. 2011. Arkeologi
Menguak Masa Lampau India Kuno. Jakarta : National Geograpich Society.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar